Berbicara tentang ketertarikan awalnya dengan sepeda bambu, Mr Tri mengatakan setelah lulus dari universitas pada bidang otomotif di Vietnam, dia melanjutkan studi masternya tentang materi dan simulasi di Universitas Berlin. Jerman. Setelah melihat sepeda bambu pada sebuah pameran dan seminar ilmiah pada tahun 2009, dari situ mulailah ide-ide tentang kendaraan tradisional menyelimuti angan-angannya.
Pikirnya saat itu, "Mengapa orang-orang tidak melihat kesempatan itu dan melakukannya," sementara di Vietnam, komoditas bambu adalah teman dekat yang sudah ada sejak dahulu kala. Sebagai orang yang memiliki pemahaman kuat tentang mekanika, pabrikasi dan kinerja perakitan, ia percaya bahwa ia telah melakukan hal yang benar dan memiliki dasar untuk menjawab tuntutan itu semua.
Setelah kembali ke tanah airnya, kesulitan saat itu adalah menemukan bahan yang tepat sesuati perhitungan. Jika tidak, kapasitas yang ada tidak cukup eleastis, tidak bisa menahan tenaga dan manfaatnya cenderung membahayakan pengguna. Kemudian ia mencoba melakukan penelitan dan screening untuk mengetahui bambu terbaik diantara ratusan ribu jenis bambu yang terdapat di Vietnam. Lantas kemudian terpilihlah 18 jenis bambu yang dapat digunakan.
Jenis bambu ini memiliki sifat mekanik yang baik, tidak terlalu tebal atau terlalu memiliki rongga. Kira-kira ketebalannya 5-7 mm. Adapun kemampuannya dalam menghadapi goncangan alami, kapasitas itu sangat baik untuk sasis. Setidaknya hal ini dapat membantu pengguna saat mengendarai sepeda bambu di atas jalan yang kasar.
Kualitas lem yang perlu dipenuhi tampaknya harus diimpor dari luar negeri, karena setiap lem memiliki karakteristik dan spesifikasi yang berbeda. Jenis lem epoksi yang tepat guna membentuk kombinasi sempurna dari lem dan serat. Sebagai orang teknis, ia harus berhati-hati pada setiap tahapan, menghitung secara akurat sejak awal, sehingga kendaraan setelah selesai harus memiliki kualitas sebanyak 100 % secara seragam.
Modal awalnya 40 juta, namun biaya LitBang mencapai Rp. 1 Miliar. Tentu ini tidak sesuai dengan pemenuhan prakiraan biaya tersebut. Tapi menurut perhitungan jangka panjang, hal tersebut sangat penting untuk menciptakan pengalaman unik.
Proses Pengerjaan.
Setelah penebangan, tangkai bambu dikeringkan dan diberi perlakuan panas untuk mencegah adanya masalah retak, dan kemudian dipasangkan bersamaan dengan rami, lantas ditutup dengan resin sintetis. Sasisnya terbuat dari bambu, sedangkan bagian lain seperti siput, roda kemudi, dan lainnya, itu masih bisa terbuat dari bambu jika diminta oleh pelanggan.
Setelah mencoba untuk membuat sepeda bambu sebanyak 20 buah, Tri menemukan rahasia dalam membuat bingkai bambu yang kokoh. Beberapa fitur seperti pelana dengan bodi, pelat klem, dan roda tidak sepenuhnya dapat digantikan oleh bahan alami ini. Keuntungan sebagai orang teknis, ia dapat membangun tester yang tepat sebelum pengiriman, untuk memastikan bahwa frame tersebut mampu menahan beban dan dampak lain saat bergerak, yang mana hal tersebut merupakan bagian tanggung jawabnya sebagai produsen.
Pelanggan pertamanya adalah perusahaan yang berasal dari Jerman dan merupakan distributor produk sejenis untuk pasar internasional. Tiap pengerjaan untuk 1 bingkai memerlukan waktu sekitar 35-40 jam. Harga untuk frame saja berkisar 9 juta sampai 14 juta, tergantung tipe. Setiap sepeda bambu lengkap dihargai Rp. 15 juta sampai 40 juta, tergantung lini produk dan asesorisnya. Kapasitas produksi sebanyak 30 buah untuk perbulannya
Harga jualnya saat ini bisa dikatakan cukup tinggi bagi pendapatan rata-rata masyarakat Vietnam. Harapannya, seiring dengan perjalanan waktu, harga sepeda bambu akan berangsur-angsur turun menyesuaikan kemampuan kantong tiap warga Vietnam. Sampai saat ini, sepeda Bamboo Vietnam Bicycle COmpany sudah memiliki standar ISO 4210 SGS (Swiss) dan DIN (jerman), serta telah mengekspor lebih dari 200 unit ke negara-negara di Eropa.
Walau telah mengukir prestasi yang sangat membanggakan, Mr Tri tetap rajin belajar setiap hari selama 8 jam dan rutin selama 3 minggu menyelesaikan tiap model molding terbaru. Ia berharap semua cetakan casting yang digunakan akan menghasilkan jalur sepeda bagi para pekerja kantor. Sepeda yang memiliki berat cukup ringan untuk membawa bobot pengendara saat bersepeda, bahkan di medan bebatuan sekalipun dan memiliki ketahanan lebih dari 20 tahun.
Video:
Foto:
Komentar
Posting Komentar