Andy F. Noya. . . . .Big bangs, di segmen inovasi ini saya baru saja mencoba sebuah Astro Bike, yaitu sepeda listrik berbasis android. Ini adalah karya anak muda dari Yogya. Apa temuan mereka ?? Sebelum kita lanjutkan, kita simak dulu snapshot berikut ini:
Bosan ditilang polisi karena tidak memiliki sim, Gede Dangin, mahasiswa fakultas teknik Universitas Negeri Yogyakarta terinspirasi membuat sepeda listrik sebagai kendaraan alternatif sehari-hari. Untuk mewujudkan sepeda listrik idamannya, Dangin dibantu 5 orang rekannya yang kemudian membentuk tim bernama astro bike.
Yang berbeda, sepeda listrik astro bike ini menggunakan aplikasi android untuk menghidupkan dan mematikannya. Selain itu, aplikasi android yang disematkan pada astro bike juga berfungsi untuk mengetahui kondisi terkini sepeda, seperti kapasitas baterai, hingga kecepatan sepeda saat digunakan.
Kedepannya, Dangin dan rekan-rekan berharap sepeda listrik buatan mereka ini bis diproduksi secara massal.
Ya, itu tadi cerita mengenai astro bike dan kita akan undang 2 anak muda yang menciptakan astro bike. Ada diantara mentor yang sebelum kita undang.
Ini keren ini. Ini bisa dibilang motor, bisa dibilang sepeda, tapi sebaiknya kita dengar cerita langsung. . . .
Baik kita beri aplaus untuk Dangin dan Slamet. . . .
Dangin terima kasih sudah hadir. Silahkan salaman sama mentor dahulu.
Ini keren banget ini. Ini adalah astro bike. Dari mana sampai terpikirkan bikin sepeda listrik berbasis android ?? Karena android, itu bisa diaplikasikan dari gadget ?? Oke, bisa cerita, darimana awal idenya ini ??
“Ya. Awalnya itu idenya dari saya mas. Kan enggak punya motor di Yogya. Dari Bali ke sini, ke Yogya. Jadi karena enggak punya motor kan sering minjam motor tuh. Nah padahal saya enggak punya sim waktu itu kan. Saya ketilang, kayak gituh. Mangkanya dari saya, kebetulan teman kontrakan punya sepeda kan. Jadi saya terpikir, kenapa kok sepeda ini tidak saya jadikan listrik. Soalnya saya passionnya di elektrik.”
Jurusan apa sih ?
“Mekatronika.” Kalau Slamet, “Sama juga.”
“Jadi untuk prototype itu pakai barang-barang bekas gituh. Beli online, tapi yang bekas gituh mas. Terus, setelah jadi saya pakai ke kampus. Kemana-mana kan, ternyata banyak yang tertarik.”
Terus komponennya apa aja ??
“Di dalam sini, terdapat baterainya. Baterai aki kering Pak.”
Ok terus, ini ada tombol-tombol, tombol apa ini ??
Slamet Riyanto, penemu inovasi Astro Bike, “Ini ada tombol buat navigasi. Astro bike ini kan memiliki 3 mode. Ada model santai, kemudian ada model kombinasi, dan yang terakhr model sport.”
“Yang tadi bapak pakai, mode santai.”
Oh santai saja secepat itu. Jadi kayak motor aja di gas. Ngeng ng ng nge. . . ng..ng..ng..ng.
Kalau semakin gas, semakin ngebut ini yah.
Kecepatan maksimalnya itu 40 km.
Hubungannya antara gadget dan andorid, apa ??
“Di sini ada aplikasi androidnya. Nah, untuk menghubungkan dan menyalakan sebagai kuncinya. Kalau dihidupkan melalui andoid maka electricnya enggak bisa dinyalakan motornya.”
“Cara penggunaannya, pertama kali kita hidupkan lewat bluetooth. Kemudian kita koneksikan, kemudian kita pencet tombol on. Kemudian sudah terhubung disini.”
“Tombol on, dari andorid bisa, dari sepeda juga bisa.”
Kenapa harus pakai gadget itu, kan ini bisa langung. Kenapa harus aneh-aneh ??
“Jadi fungsi hp nya juga sebagai securitynya. Misalnya kita lupa matiin, jarak 15 meter itu sudah mati sendiri. Kita punya sistem proteksi otomatisnya.”
Jadi kalau mau mencuri, itu repot jadinya.
Kalau ini mau dijual, berapa harganya ??
“Kita kan memperkirakan dari perhitungan kemarin kan, 8 jutaan. Itu sepeda sudah lengkap, plus sama baterai dan segala macam. Aplikasinya juga sudah kita siapkan.”
Rencana akan dibuat jumlah banyak atau sengaja bikin satu, inovasi atau terpikir ini menjadi komersial project ??
I Gede Dangin, Penemu Inovasi Astro Bike, “Sebenarnya kita sudah merencanakan untuk dikomersialkan dan kita juga desain ini dari prototype pertama. Jadi kita desain, biar siap jual gituh. Ini kan udah kita buat tahan air, biar pas hujan-hujan kita tetap masih bisa pakai.”
“Kemarin kita udah uji coba.”
Ada rencana pengembangan untuk sisi desain atau sudah cukup puas dengan desain seperti ini ??
“Dari segi body nya juga kita ingin kembangin di body. Yang pertama itu, terus kan berat katanya. Nah, jadi kita ingin ganti baterai aki tadi pakai lithium, jadi lebih ringan dan lebih jauh jarak tempuhnya. Kita kan punya 2 sistem charging tadi. Yang pertama tinggal charge pakai kabel, tinggal colok.”
“Kalau paten, kita masih proses untuk patennya. Dan ini ada aliran listrik masuk ke kumparan ini yah.”
Billy Boen, creative entrepreneur, “Atau apakah mungkin untuk. Kan passion kamu di elektronya nih. Apakah mungkin kolaborasi dengan produsen sepeda yah. Lebih baik ditawarkan atau diproduksi. Kadang-kadang gini loh, produk inovatif itu bagus, ok nanti dibenerin dengan beratnya, kemudian dari desain dan segala macem. Teh next step nya itu adalah, kalau mau ngomong komersil yah, itu distribusi. Nah kalau bekerjasama dengan produsen sepeda yang mungkin udah punya 1.000 titik di Indonesia misalnya, nah itu kayaknya lebih enak gituh, ditambah dari biaya produksinya kan. Ya, enggak usah keluar duit dari awal modal awalnya berat juga kan.”
“Lagi pula kalau produk pabrikan yang memproduksi ini akan jadi lebih murah cost nya. Sehingga mungkin harganya bisa sampai 5 jutaan dan distribusinya bisa lebih luas. Tapi ini kan tantangan yah. Kadang-kadang produsen sepeda ingin keuntungan yang lebih besar daripada penciptanya. Jadi kurang dihargai yah. Atau ditiru doang, habis itu ditinggalkan.”
Ok sukses untuk kalian.
Big bangs. Akhirnya dari cerita ini adalah semoga anda semua terinspirasi. Bagaimana ide-ide kreatif, baik dalam inovasi maupun dalam bisnis-bisnis kreatif, ini bisa memacu kita untuk melahirkan ide-ide baru. Akhirnya jangan lupa, do more, do goods.
Website: http://www.astro-bike.com/
Facebook: https://www.facebook.com/public/Astro-Bike
Instagram: https://www.instagram.com/astrobike.official/
Alamat: Jln. Gejayan, Gg Guru, Gedung UPT LBK UNY lt.1 Belakang Gedung LPPM UNY
WA: 085-640-738-711
Video:
Foto:
Komentar
Posting Komentar